Sunday, January 18, 2009

Hakikat Teknologi Komunikasi

Hakikat Teknologi Komunikasi

Teknologi Komunikasi (Teknokom) adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi dengan individu-individu-individu lain (Rogers, dalam Abrar. 2003).

Secara tersirat definisi di atas bahwa

** teknokom adalah alat.

** teknokom dilahirkan oleh sebuah struktur ekonomi, sosial dan politik.

** teknokom membawa nilai-nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial, dan politik tertentu.

** teknokom meningkatkan kemampuan indera manusia, terutama kemampuan mendengar dan melihat.

** Keempat aspek di atas teknologi komunikasi ini menjadi kriteria dalam menilai apakah sebuah alat (hardware) merupakan teknokom atau tidak. Jika keempat kriteria ini tidak dimiliki oleh sebuah alat (hardware), maka ia tidak bisa dikatakan sebagai sebuah teknokom.

Misal sebutlah telepon seluler (ponsel). Bisakah ponsel disebut sebagai teknokom? Jawabannya ditentukan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut:

n> apakah ponsel sebuah alat?

n> apakah ponsel dilahirkan oleh struktur ekonomi, sosial dan politik tertentu?

n> apakah ponsel membawa nilai-nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik yan gmembuatnya?

n> apakah ponsel meningkatkan kemampuan indera manusia?

n> Jawaban untuk pertanyaan 1 sangat jelas ya. Pertanyaan 2 ia dilahirkan dari struktur ekonomi kapitalis dan sosial liberal. Pertanyaan 3 juga jelas ya, ponsel membawa nilai liberal, pemilik ponsel bisa menghubungiu dan dihubungi siapa saja. Pertanyaan 4 juga jelas ya, ponsel meningkatkan indera dengar orang yang memakainya. Akhirnya ponsel sah sebagai teknokom.

n> Bisa saja ponsel menegasikan nilai tradisional (misalnya sowan), menciptakan gaya hidup dan tingkah laku kapitalis yang profit orinted dan mengamalkan budaya konsumtif, ponsel menjadikan penggunanya memiliki ideologi baru dalam konteks intelektualitas dan moralitas.

n> Teknologisasi yang terjadi di dunia ketiga adalah ibarat pedang bermata dua, yakni sebagai pembawa dan penghancur nilai-nilai. Sebagai pembawa nilai-nilai yang berjuis-kapitalis Barat yang rasionalistik, individualistik, positivistik, tapi juga sekaligus sebagai penghancur budaya lokal yang religius-asketis, fatalis serta memegang teguh prinsip-prinsip collective collegia (Denis Coulet, dalam Abrar. 2003).

Beda teknologi komunikasi dan teknologi informasi:

n> teknologi informasi adalah pemrosesan , pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi.

n> teknologi komunikasi merupakan alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi.

n> Dalam International Communication Association/ICA (ikatan sarjana komunikasi internasional) bagi sarjana yang menekuni teknologi komunikasi dikelompokkan pada divisi Communication and Technology. Bagi yan gmenekuni tekonologi informasi pada divisi Sistem Informasi.

n> Teknokom berkembang cepat karena bantuan teknologi elektronika, sehingga proses komunikasi tidak lagi dibatasi ruang dan waktu.

Teknologi elektronika membentuk prinsip-prinsipn teknokom:

n> objek bisa diubah menjadi gambar melalui pendekatan lensa.

n> gambar proyeksi bisa diubah mednjadi gelombang elektromagnetik melalui pendekatan foto sel (scanning device).

n> suara bisa diubah menjadi sinyal listrik melalui pendekatan microphone.

n> sinyal listrik yang bermuatan gambar proyeksi dan suara dipancarkan melalui kabel, jasa satelit komunikasi, sinyal listrik bisa dikirim kemana saja di muka bumi, bahkan ke ruang angkasa sekali pun.

n> Sinyal diterima sistem antena dan masuk ke alat yang bisa mengubah sinyal menjadi gambar proyeksi kembali, gambar bisa dilihat di layar monitor, digandakan dan dicetak (Ishadi dan Wahyudi, dalam Abrar. 2003).

n> Teknokom memungkinkan manusia melihat berbagai fenomena sosial yang saling berkaitan dan mempengaruhi., terutama untuk menghadapi masyarakat terbuka (open society).

n> di sisi khalayak (audience), teknokom digunakan untuk mencari, mengolah, membagi, meyimpan, membandingkan, memutakhirkan informasi, sehingga teknokom menjadi sentral dalam proses komunikasi.

Hubungan teknokom dan kebudayaan:

n> teknokom sebagai faktor yang dterminan dalam masyarakat, ia bisa menciptakan perubahan sosial dan mengubah kehidupan masyarakat, misal menjadi lebih egaliter.

n> teknokom sebagai industrialisasi, ia diciptakan secar amassal dalam jumlah yang banyak.

n> teknokom sebagai suatu alat baru, tidak semua efek negatif teknokom bisa dteratassi dengan baik (McOmber, dalam Abrar 2003).

Pesan teknokom adalah mendidik pemakainya untuk:

n> melakukan demassifikasi, tidak massal, terjadi perubahan kontrol pesan ada pada khalayak, dengan memilih informasi yang sesuai dengan keinginan mereka. Sebaliknya massifikasi, kontrol pesan ada pada produser informasi, seperti suratkabar, radio, televisi, khalayak hanya pasrah pada berita yang disiarkan.

n> menyesuaikan diri, ia harus menyesuaikan diri dengan berbagai standarisasi, mulai dari petunjuk teknis penggunaaan, teknis pengiriman pesan, dan nilai nilai kemanusiaan dan makna pesan teknokom.

n> meningkatkan informasi:

(a) berhubungan dengan individu di daerah/negara lain dengan cepat,

(b) menyalurkan aspirasi dan ekspresi yang menjadikan akrab satu sama lain,

(c) mengakses hasil-hasil kebudayaan yang menucul di berbagai daerah/negara lain,

(d) mengingkatkan partisipasi merekadalam kehidupan sosial politik yang menyangkut seluruh daerah/negara lain.

Hubungan teknokom dan masyarakat informasi:

n> pengertian masyarakat informasi:

(a) mereka yang telah terkena terpaan (exposure) media massa dan komunikasi global, masyarakat yang sadar informasi dan mendapat penerangan cukup (istilah populer),

(b) masyarakat yang menjadikan informasi sebagai komoditas yang sangat berharga ekonomis, berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem komunikasi global, dan mengakses informasi superhighway (istilah komunikasi).

Sumber: Abrar, Ana Nadhya. 2003. Tekonologi Komunikasi, Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI

No comments: